Simak 5 Jenis Laporan Keuangan dan Tujuan Pembuatannya dalam Dunia Usaha

Dalam setiap perusahaan selalu tersedia berbagai jenis laporan keuangan yang wajib dimiliki sebagai sebuah badan usaha.

Laporan keuangan merupakan salah satu dokumen penting yang menunjukkan kondisi finansial dari sebuah perusahaan.

Tujuan Pembuatan Laporan Keuangan

Tujuan Pembuatan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan ini juga menjadi dasar yang penting sebagai informasi informasi utama ketika proses evaluasi kerja para karyawannya.

Dengan kata lain melalui laporan keuangan ini maka dapat diketahui berapa banyak laba dan kerugian yang didapatkan oleh perusahaan.

Laporan ini harus disusun berdasarkan fakta karena nantinya akan digunakan sebagai pedoman untuk melakukan penghitungan pada periode selanjutnya.

5 Jenis Laporan Keuangan Dalam Dunia Usaha

5 Jenis Laporan Keuangan Dalam Dunia Usaha

Pada umumnya jenis laporan keuangan tidak hanya satu saja, melainkan ada beberapa macam yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Laporan keuangan ini disusun oleh divisi akuntansi yang kemudian mempertanggungjawabkan kepada pihak manajemen dan perusahaan.

Jenis laporan keuangan yang sering digunakan oleh perusahaan tersebut ada pada dasarnya ada 5 yaitu:

Laporan Neraca

Jenis laporan keuangan yang pertama adalah neraca yang isinya jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu.

Jumlah kekayaan akan dituliskan di sisi aktiva, sementara jumlah kewajiban dan modal ditampilkan di sisi pasiva.

Pada akhirnya, hasil yang didapatkan dari jumlah aktiva dan pasiva ini haruslah sama alias balance sheet.

Tujuan dari jenis laporan keuangan neraca ini untuk mengetahui kondisi finansial dari suatu perusahaan, terutama ketika dilakukannya akhir tahun.

Terdapat dua pilihan laporan keuangan neraca yang tersedia, Anda dapat memilih yang paling cocok untuk perusahaan Anda.

Bentuk Skontro (T)

Laporan neraca yang pertama ini sering disebut sebagai T Form karena bentuknya seperti huruf T.

Dimana laporan tersebut mempunyai dua posisi, kiri berisi aktiva dan kanan berisikan kewajiban dan modal.

Bentuk Laporan (L)

Selanjutnya adalah jenis laporan keuangan yang berbentuk vertikal dan disusun dari arah atas ke bawah.

Letak tepatnya dari komponen aktiva lancar (seperti kas, bank, efek), komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang, dan komponen modal.

Laporan Laba Rugi

Kemudian ada laporan laba rugi yang isinya mengenai informasi hasil usaha dari perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Tujuannya untuk menggambarkan nominal pendapatan yang diterima serta biaya yang dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah untung atau rugi.

Jika pendapatan lebih besar dari biaya artinya perusahaan untung, namun jika pendapatan lebih kecil dari biaya maka artinya rugi.

Bentuk penyajian dari jenis laporan keuangan laba dan rugi ini ada dua macam, yaitu:

Single Step Model

Penyajiannya tidak dikelompokkan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok usaha, hanya dipisah antara pendapatan dan laba serta biaya kerugiannya.

Multi Step Model

Penyajian ini dibuat dengan mengelompokkan beberapa pendapatan dan biaya yang telah disusun ke dalam urutan tertentu.

Laporan Perubahan Modal

Jenis laporan keuangan selanjutnya adalah laporan perubahan modal yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki oleh perusahaan saat ini.

Pada umumnya dalam satu tahun periode perusahaan pasti akan mengalami penambahan maupun pengurangan modal.

Sehingga laporan ini juga akan menjelaskan mengenai adanya perubahan modal dan sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya perubahan tersebut.

Kemudian unsur-unsur yang dimiliki oleh laporan perubahan modal adalah sebagai berikut:

Modal Awal

Modal awal merupakan keseluruhan dana yang hendak diinvestasikan sebagai upaya kemajuan perusahaan.

Kemudian modal ini dimulai dari awal perusahaan berdiri sampai batas waktu tertentu, utamanya saat belum terjadi adanya penambahan modal.

Laba atau Rugi Bersih

Unsur ini merupakan selisih dari keseluruhan penghasilan lengkap dengan jumlah semua beban, sebagaimana yang telah dicatat di laporan laba rugi.

Prive

Prive berupa penarikan sejumlah modal oleh direktur atau pihak-pihak eksekutif yang menanamkan modalnya.

Biasanya dilakukan untuk keperluan pribadi maupun keperluan lain di luar kegiatan usaha utama milik perusahaan.

Penambahan Modal

Sementara itu unsur yang paling akhir adalah penambahan modal yang berupa selisih antara laba bersih dengan prive.

Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan selanjutnya adalah laporan arus kas yang menunjukkan adanya arus kas masuk dan kas keluar pada perusahaan.

Arus kas masuk adalah pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, kemudian arus kas keluar adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Diantaranya adalah termasuk pembayaran biaya operasional perusahaan dan disusun untuk periode tertentu.

Tujuan dari laporan arus kas ini umumnya disusun dengan membandingkan antara neraca di awal periode dengan neraca di akhir periode.

Penyusunan dari laporan arus kas ini tetap menggunakan pos-pos kunci yang terdapat di laporan laba rugi.

Fungsi penting dari laporan ini adalah sebagai alat verifikasi atau cross-check yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kas.

Selain itu, laporan arus kas ini juga digunakan untuk menilai logis tidaknya hubungan saldo kas di laporan neraca dengan posisi laba/rugi di laporan laba rugi.

Jenis penyajian laporan keuangan arus kas ini sendiri terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

Aktivitas Operasional (Operating)

Penyajian ini merupakan jenis laporan arus kas yang meliputi seluruh transaksi dan kegiatan yang lain.

Baik mencakup kegiatan yang tidak termasuk pada kegiatan investasi maupun pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan.

Dengan kata lain, arus kas yang berasal dari kegiatan operasional pasti akan meliputi kegiatan produksi, distribusi barang, dan penyediaan jasa.

Aktivitas Investasi (Investing)

Jenis laporan arus kas ini mencakup adanya pembelian dan penagihan piutang, pengembalian persediaan barang dagang, pembayaran pinjaman.

Selain itu juga pengadaan dan penjualan harta kekayaan perusahaan yang berbentuk tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan lainnya.

Aktivitas Pendanaan atau Pembiayaan (Financing)

Jenis laporan arus kas yang terakhir meliputi adanya pendapatan sumber daya dari para pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan.

Selain itu usaha peminjaman dan pembayaran kembali hutang oleh pemiliknya akan tercatat ke dalam aktivitas financing ini.

Menyusun laporan keuangan seperti ini memang cukup rumit dan rentan kesalahan bagi yang belum mempunyai pengalaman.

Namun Anda dapat mengatasinya dengan bekerja sama pada sebuah jasa profesional seperti App Now yang dapat menyusun laporan keuangan dengan baik.

Catatan Atas Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan yang kelima adalah catatan atas laporan keuangan yang berisi informasi tentang penjelasan yang dianggap penting.

Laporan ini dibuat atas laporan keuangan yang ada, sehingga sebab-akibatnya akan menjadi lebih jelas bagi pihak yang berkepentingan.

Tujuan dilakukannya penyusunan catatan atas laporan keuangan ini adalah agar semua pihak terkait dapat memahami data yang disajikan secara jelas.

Dengan kata lain jenis laporan keuangan ini harus berisi mengenai penjelasan yang mungkin diperlukan pada laporan keuangan lainnya.

Sehingga semua pihak yang mempunyai kepentingan dengan hasil dari laporan tersebut tidak menjadi salah tafsir.

Apabila Anda merasa kesulitan mengurus jenis laporan keuangan yang tepat maka dapat menggunakan jasa App Now yang berpengalaman dan terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *