Laporan Neraca: Pengertian, Komponen, Cara Pembuatan, dan Contoh

Bagi masyarakat umum, istilah laporan neraca mungkin masih cukup asing karena memang jarang dibahas.

Meskipun begitu, tetapi keberadaannya sangat penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan data-data perusahaan.

Secara berkala, pemimpin bisnis akan melakukan peninjauan secara internal untuk memastikan data yang ada di dalamnya benar.

Mengenal Apa Itu Laporan Neraca

Mengenal Apa Itu Laporan Neraca

Sebagai informasi, istilah tersebut mengarah pada istilah akuntansi yang menjadi bagian dari laporan keuangan.

Berbekal laporan neraca, perusahaan bisa melihat bagaimana kondisi keuangannya pada periode tertentu.

Di dalamnya berisi ringkasan keuangan bisnis yang disusun secara terperinci dan detail agar mudah dipahami dan menghindari kesalahan fatal.

Nantinya, pihak pemangku kepentingan utama, pemimpin bisnis, hingga staf akuntan diizinkan melakukan pengecekan.

Bukan hanya pihak internal perusahaan, ada pihak eksternal juga yang diberi izin untuk mengeceknya.

Pihak yang dimaksud adalah investor yaitu pihak yang tertarik berinvestasi pada perusahaan terkait.

Komponen yang Ada di Laporan Neraca

Komponen yang Ada di Laporan Neraca

Penyusunan laporan keuangan jenis ini perlu menggunakan komponen khusus sesuai ketentuan.

Belum tahu apa saja itu? Bagi yang penasaran, silakan simak pembahasan yang diulas pada poin-poin berikut:

Ekuitas

Pasti banyak yang masih asing dengan sebutan ekuitas. Istilah ini lebih akrab disebut dengan istilah modal.

Modal sendiri adalah dana yang dimiliki perusahaan ataupun investor untuk menyokong bisnis yang dijalankannya agar tidak terbengkalai.

Dalam praktik bisnis, ada dua jenis ekuitas yaitu ekuitas saham disetor dan laba ditahan.

Masing-masingnya memiliki karakteristik khusus sehingga perlu tahu apa perbedaan dan karakteristiknya.

Liabilitas

Selanjutnya ada liabilitas yaitu kewajiban yang perlu dipenuhi oleh pemilih bisnis atau perusahaan.

Liabilitas juga dibagi menjadi dua jenis, pertama adalah liabilitas jangka pendek (utang lancar).

Sedangkan untuk jenis kedua adalah liabilitas atau juga bisa disebut dengan hutang tidak lancar.

Maksud dari hutang lancar adalah hutang atau tagihan yang periode pelunasannya di bawah satu tahun. 

Kebalikan dari hutang lancar, hutang tidak lancar adalah tagihan yang pembayarannya setelah satu tahun ke atas.

Aktiva

Istilah aktiva juga dikenal dengan sebutan aset. Dalam laporan neraca, aktiva dibagi menjadi dua.

Pertama ada aktiva lancar, yakni aset yang mudah dicairkan atau dialihkan bentuknya. Misalnya saja surat berharga, piutang, uang kas, biaya DP, dan stok.

Jenis kedua ada aktiva tidak lancar, yakni aktiva yang sulit dicairkan. Mengenai jenisnya ada gedung, tanah, hak cipta, brand, dan mesin.

Aktiva lancar dan tidak lancar sama-sama mendukung kelancaran proses bisnis sehingga keberadaannya perlu ada meski tidak seluruh poin yang telah disebutkan.

Macam-Macam dan Contoh Laporan Neraca

Macam-Macam dan Contoh Laporan Neraca

Bukan hanya satu, ada beberapa macam laporan neraca yang umum diterapkan oleh pebisnis maupun pemilik perusahaan.

Supaya tidak bingung, penjelasan kali ini akan didukung dengan contohnya sekaligus. Berikut pemaparannya:

Bentuk Staffel

Ciri khas yang perlu diingat dari bentuk staffel adalah desainnya dibuat memanjang ke bawah dengan penataan akun ditaruh di sebelah kanan, sedangkan nominal di bagian kiri.

Mengenai bagian aktiva, liabilitas, dan ekuitas diletakkan berurutan ke bawah yang dipisahkan dengan spasi untuk membedakannya.

Supaya lebih paham dengan bagaimana penerapannya, simak contohnya di bawah ini:

PT. ABADI INDAHLAPORAN NERACA KEUANGANUntuk Periode Kuartal yang Berakhir pada 30 Desember 2023
ASET
Aset Lancar
Kas 26.550.000
Bank57.250.000
Piutang lain-lain32.000.000
Persediaan132.500.000
Biaya dibayar dimuka38.918.550
Jumlah aset lancar287.218.550
Jumlah aset tidak lancar275.850.000
JUMLAH ASET558.318.550
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban jangka pendek
Utang usaha278.800.000
Ekulta 8
Modal disetor60.000.000
Laba ditahan226.518.550
Jumlah Ekulta 8285.518.550
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKULTA S558.318.550

Bentuk Skontro

Berbeda dari sebelumnya, laporan neraca bentuk skontro dibuat dengan desain memanjang ke samping.

Peletakan akun aset, kewajiban, dan ekuitas dipisah menjadi dua lajur. Akun aset berada di lajur pertama sebelah kiri, kemudian diikuti nominal.

Sedangkan pada lajur kedua ditempati akun kewajiban dan ekuitas serta nominalnya yang juga ditulis dengan detail. 

Bentuk ini paling mendukung digunakan untuk merekap keuangan dengan jumlah akun sedikit, seperti halnya UMKM.

Mengapa demikian? Alasannya karena bentuknya sangat ringkas. Jika penasaran bagaimana itu, simak pembahasan berikut:

PT. ABADI INDAHLAPORAN NERACA KEUANGANUntuk Periode Kuartal yang Berakhir pada 30 Desember 2023
ASETKEWAJIBAN EKUITAS
ASET LANCARKEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kas26.550.000Utang usaha272.800.000
Bank 57.250.000
Piutang lain-lain32.000.000EKUITAS
Persediaan132.500.000Modal disetor60.000.000
Biaya dibayar di muka38.918.550Modal ditahan225.518.550
Jumlah aset lancar287.218.550Jumlah ekuitas285.518.550
ASET TIDAK LANCAR
Inventaris275.850.000
Akumulasi
Penyusutan(4.750.000)
Aset tetap271.100.000
JUMLAH 
KEWAJIBAN
JUMLAH ASET558.318.550EKUITAS558.318.550

Cara Membuat Laporan Neraca

Cara Membuat Laporan Neraca

Setelah mengetahui contoh penerapannya, sebaiknya ketahui juga cara pembuatannya dengan benar.

Kali ini akan dibahas cara membuat laporan berbentuk neraca, baik sekonyrp maupun safel.

Tidak berlama-lama, simak pembahasan pada poin-poin berikut hingga selesai sampai akhir.

  • Susun terlebih dahulu laporan laba atau rugi dan laporan perubahan modal.
  • Lanjutkan dengan mencari data aset lancar serta tidak lancar beserta nominal valuasinya.
  • Jumlahkan data-data yang sudah didapatkan tadi.
  • Jika neraca bagian aset sudah selesai, mulai susun neraca bagian kewajiban dan ekuitas.
  • Sebelum melanjutkan ke proses berikutnya, pastikan terlebih dahulu hasil perhitungannya benar.
  • Lanjutkan perhitungan nilai ekuitas. 
  • Kumpulkan data berapa saham yang disetor dan laba ditahan pada periode laporan yang ditutup.
  • Saham disetor merupakan pertambahan dana dari investor. 
  • Sedangkan laba ditahan yaitu laba sisa setelah diambil prive atau dibagikan ke investor.
  • Pastikan akun aset, akun kewajiban, dan ekuitas memiliki angka yang balance (sama persis). 
  • Jika berbeda, cari di mana plus atau minusnya.
  • Selanjutnya ulangi perhitungan dari awal.

Untuk menghasilkan data yang valid, ketelitian adalah hal wajib dan tidak boleh diabaikan begitu saja.

Meski hanya salah input satu angka, tetapi tetap akan memengaruhi hasil akhirnya. Akibatnya, kamu perlu melakukan perhitungan dari awal setelah menemukan dimana letak kesalahannya.

Bagi yang masih bingung dengan perhitungannya, App Now bisa dijadikan solusi terbaiknya. Alasannya, karena di dalamnya ada berbagai tools khusus.

Tools-tools tersebut sangat mempermudah penyusunan laporan dalam bentuk neraca dengan kesalahan sangat minim.

Bukan hanya itu, user interfacenya dibuat sederhana sehingga mudah digunakan meski oleh para pemula sekalipun.

Itulah penjelasan mengenai laporan neraca yang sebaiknya diketahui oleh para staf akuntan atau bidang pekerjaan terkait supaya tidak salah dalam penyusunannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *